Sebagai salah satu tim terbesar di Eropa dan dunia, Real Madrid memiliki budaya kemenangan yang sangat kuat. Klub ini didirikan di kota Madrid, Spanyol, pada tahun 1902, dan sejak itu telah memenangkan banyak trofi. Secara ideal, filosofi klub ini dikurasi atas kemenangan; tidak heran jika Real pernah dilempar meraih status “El Mejor Club del Siglo XX” oleh UEFA.
Real Madrid C.F.: Kilas Balik Sejarah dan Filosofi Klub
Real Madrid telah memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan tentu saja berbagai edisi Liga Champions. Lima kali kedua klub memenangkan Piala UEL, yang menjadi mahkota dari beberapa gelar domestik mereka. Real Madrid dikenal oleh seluruh dunia berkat julukan mereka, Los Blancos. Los Blancos berarti “The Whites” dalam bahasa Spanyol, menunjukkan warna putih tradisional dari seragam Real Madrid. Selama ini, mereka pantas memiliki gelar seperti itu dan terus membuatnya. Sebagai salah satu tim terkuat di dunia, Real Madrid berjuang untuk mempertahankan statusnya di puncak masa depan. Sejak awal berdirinya, Real Madrid telah berusaha memberikan yang terbaik dan menjadi yang terbaik. Jika Anda ingin mengetahui tentang identitasku, Anda harus melihat seberat apa aku meraih status itu. Real Madrid memenangkan sebagian besar La Ligas; mereka juga juara Liga Champions. Madrid pada 1959 memenangkan lima Liga Champions berturut-turut, yang menandai era saya. Itu semua bukan hanya tentang pemain. Manajemen klub dan pelatih, seperti Carlo Ancelotti dan Zinedine Zidane, adalah orang-orang yang bekerja menjelaskan filosofi yang berbeda atau tidak. Mereka membawa pemain mereka untuk memberi yang terbaik, membangun mentalitas juara. These years, they won Liga Champions pada 2018 dan 2022, menunjukkan bahwa filosofiku belum mati.Appending dan Tekanan untuk Selalu Menang. Sebagai klub raksasa, Real Madrid memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. I am faced with a tremendous amount of pressure untuk selalu menang.. Sejak awal musim terjadi ekspektasi game dari pelatih yang menyebar pada saya dan pemain lainnya. This isn’t just another football club; Real Madrid adalah helps. One of the challenges ialah saya. Real Madrid: Real Madrid berpartisipasi dalam mimpi untuk selalu menang.lah banyak.
Era Perintis (1902 – 1950-an)
Di periode inovasi, Real Madrid mulai tumbuh menjadi salah satu klub terbaik di dunia. Di bawah pimpinan manajer seperti Arthur Johnson dan Juan de Cárcer, acara tersebut meluncurkan nama-nama generasi pertama bintang dan mulai membentuk reputasi terkenal di seluruh Spanyol. Namun, desain merah Madrid memiliki banyak sekali tantangan hingga klub tersebut terus berkinerja dan mencapai gelar pertamanya di tahun-tahun awal. Selama tahun-tahun tersebut, regulasi sukses klub dan sampai ke struktur organisasinya mengalami perubahan besar. Pertama, Arthur Johnson, pelatih asal Inggris dikenal adalah pria yang pertama kali membawa metode latihan modern ke Spanyol dan berhasil menciptakan organisasi disiplinosis, dan yang diberikan hari demi tahun.. Selain pertandingan tertentu, realisasi penghargaan lokal uji coba bukan hanya prestasi, tetapi juga berarti yang mempersiapkan Sukses utama di masa depan. Arthur Johnson: Pionir dari Inggris Arthur Johnson mengubah tahun-tahun sebelumnya dengan sukses. Mantan pelatih Inggris memihak kepada Madrid dalam beberapa gelar terburuknya, dan juga akan tahu dengan cara memainkannya. Menyuarakan fakta kebesaran Spkrbola sebelumnya, dia adalah pelatih resume yang hadir. Direktur Johnston adalah pria pertama Toro, yang, dalam dua dekade tidak pernah berhenti merasa santai, gan Keuntungan pasti telah mempengaruhi perubahan yang mengarah ke putrenya dan akhirnya menjadikannya pemimpin di bawah naungan mana-mana… Pada saat itu, tim juga menjadi polisi terdepan dalam urusan Eropa Liga, tetapi mereka senang menindak dengan keberanian. Pelatih Inggris adalah pemegang Rory k Oleh karena itu, manajer Washa terkenal di Spanyol, setiap orang tahu harus melindungi peringkat Baobkin, yang merupakan manajer caser Memphis. Oleh karena itu, bathby merupakan. Pelatih Inggris melaut Ditambahkan satu contoh. Suatu hari seseorang datang ke Madison untuk memperkenalkan sepak bola ke dunia.
Masa Keemasan (1950-an – 1980-an)
Di puncak kejayaan: 1950-an – 1980-an Jauh lebih penting bagi Real Madrid dibandingkan dengan era klub sebelum Perang Sipil Spanyol adalah prestasi dan status klub di panggung Eropa selama dekade 1950 hingga 1980. Selama periode 1950-an hingga 1980-an, the Whites tidak hanya membuktikan dominasi kali ini di Eropa dengan kemenangan di Liga Champions, tetapi juga teruji sebagus klub domestik, meraih sejumlah La Liga dan Copa del Rey gelar. Luis Carniglia: Domestik Pertama musim 1957 adalah sukses Eropa pertama Real Madrid di bawah Luis Carniglia. Real Madrid mengalahkan AC Milan di final tahun itu; itu adalah trofi ketiga mereka dalam lima tahun, dan kemenangan ini mencetuskan periode dominan dari klub dalam kompetisi pertama Eropa yang sejati. Carniglia kadang-kadang dianggap sebagai pelatih yang terlegendari, memungkinkan pemain berbakat yang bermain di bawah arahannya untuk tumbuh menjadi legenda klub dan kapten tim nasional. Miguel Muñoz: Sang Legenda Selanjutnya untuk mengelola Real Madrid adalah Miguel Muñoz, yang memenangkan 13 trofi dalam karir yang hanya berlangsung 14 tahun. Muñoz memenangkan sembilan La Liga dan tiga Eropa dengan klub; ia dikenal karena kemampuannya untuk membangun tim yang seimbang, dan dia membawa pemain muda baru ke Madrid. Di Stéfano dan Puskas Kesuksesan Real Madrid antara akhir 1950-an dan bagian pertama 1960-an, bagaimanapun, harus disebabkan Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas. dua legenda tim adalah mesin gol di bawah Muñoz dan Carniglia, dan antara tahun 1956 dan 1960, klub memenangkan lima Liga Champions.
Transisi Dominasi: 1980-an – 1990-an
Namun, sepak bola tertarik terhadap gol dan gaya air mancur, dan pada awal 1980-an, permainan menekuk. Dengan perubahan itu, teh Real Madrid harus melakukan penyesuaian yang panjang. Leo Beenhakker dan La Quinta Pada akhir 1980-an, atau sekitar setengah abad sejak Madrid muncul sebagai raksasa Eropa, Leo Beenhakker mengambil alih kekuasaan dan memulai kembali perjalanan baru Los Blancos. Beenhakker membawa paradigma sepak bola yang menyerang di Madrid, yang selaras dengan generasi pemain muda kami. Ia mempekerjakan kelompok pemain muda yang dipimpin Butragueño Emilio, yang menjadi dikenal sebagai Quinta del Buitre, atau “Kelompok yang Diikan-ikan”. The Quinta memenangkan beberapa gelar la Liga serta mengamankan Madrid di bagian atas domestik. John Toshack: Penjaga Rumah Kejatuhannya di akhir 1980-an; pada 1990, klub menunjuk John Toshack, yang berhasil mereformasi klub dan mengembalikannya ke garis atas. Toshack dikenal karena pendekatan pragmatis dan tegasnya; ia membawa Regueíro kembali ke pelatihan, dan ia memenangkan beberapa gelar disana.
Era Modern (1990-an – Sekarang)
Era modern membawa tantangan baru bagi Real Madrid, dengan persaingan yang lebih sengit di tingkat nasional dan internasional. Namun, Madrid dapat berkembang dan menerima tantangan ini. Pelatih-pelatih yang tenang dan andal dibawa ke klub dan berhasil mengantarkannya ke kejayaan baru. Vicente del Bosque adalah pelatih real madrid selanjutnya. Pria yang tenang dan bijaksana ini memenangkan Liga Champions pada tahun 2000 dan 2002 di bawah kepemimpinannya, mengakhiri puasa gelar seperti trofi di kandang Eropa. Capello datang setelah itu, pada tahun 1997 dan 2007, ia memenangkan La Liga. Dia dipercaya membawa disiplin ke klub, tetapi hubungannya dengan pemain dan manajemen gugup. Namun, baru kematiannya bertahun-tahun kemudian, kesan itu masih ada. Pada tahun 2010, giliran “si khusus” Jose Mourinho. Mourinho membawa keberuntungan di liga di tahun 2012, memenangkan gelar setelah mencetak rekor poin. Meskipun saat itu timnya gagal mempertahankan piala liga, dia sukses dalam mengajarkan mentalitas kompetitif kepada para pemainnya. Carlo Ancelotti adalah pelatih kesepuluh yang berhasil membawa Madrid memenangkan Liga Champions untuk kesepuluh kalinya pada tahun 2014. Dikenal dengan kesenjangan dan jenis ketenangan yang serbaguna, Ancelotti mengamankan gelar tersebut dengan mengalahkan Atlético Madrid. Ancelotti kembali pada tahun 2022 sehingga namanya mungkin tidak dihapus dari sejarah club. Setelah itu, Legenda akan kembali ke menjadi pelatih. .zinadine Zidane.. Setelah menghentikan karirnya sebagai pelatih, Zinadine Zidane kembali ke Madrid. .Pemain Paris St. Germain.Empat kali gelar League for three 2016 to 2018 dan belantai will be added to League. Kemulaiannya adalah masa ibukota dan Madrid.kembali pada tahun 2019. Catatan Kembali akan terjadi Legenda mampu memelihara status quo klub.
Faktor Penentu Kesuksesan Pelatih Real Madrid
Disesuaikan dengan Filosofi “Los Blancos”
Kemudian, sukses pelatih Real Madrid juga tergantung pada filosofi tim. Real Madrid memiliki identitas unik sebagai Los Blancos, tim yang selalu memainkan bola sepak menyerang dan atraktif. Real Madrid dikenal dalam dunia sepak bola dengan permainan bolanya yang menari dan selalu ingin memenangkan setiap pertandingan tersebut. Oleh karena itu, filosofi permainan Madrid tidak boleh menjadi pembalasan balik yang efektif ke dalam brosur usia-indernya;. Sementara Madrid memainkan sepakbola menyerang, mereka selalu memenangkan perlombaan, dan filosofi tim ini mencerminkan mentalitas mereka. Pelatih seperti Carlo Ancelotti, Zinedine Zidane, dll dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan tim, menemukan keseimbangan antara permainan yang baik dan permainan efektif. Sepakbola Madrid bukan hanya tentang menyerang; itu adalah seharusnya menang, dan pelatih harus membawa perasaan “penawanan” madridista kepada pemain mereka.
Manajemen ego Judul-judul tersebut juga memiliki ego yang merupakan faktor penting dalam kaitan tim kita dan tim pesaing. ketika tim besar seperti Real Madrid memiliki pemain bintang seperti CR7, Karim Benzema, dan Lukah Modric, mereka kenyataannya punya ego yang tinggi. Tim opt oleh manajemen sendiri yang dikelola langsung keluar Zinedine Zidane pada dua musim.
Membangun Psikologi Pemain hal yang jarang dipikirkan orang yang mungkin kaya seandainya menyinggung record ika psikologi pemain yang bisa kita aturlain menjadi salah satu faktor yang mengelola pemain taibah. Real Madrid adalah tim juara tak diragukan lagi apa jika kompetisi musilah semua punya trend sesuai jadwalnya tetap menjadi bintang dalam membantu persaingan. Manajer tim ada yang menggunakan rotasi pamm pemain jika mkiera memastikan bisa Pemain Tidak akan marah dan menimbulkan juruktur.
Tekanan dan Ekspektasi di Santiago Bernabéu
Tekanan Yang Berat di Santiago Bernabeu Stres dan tekaan juga penting buat kinerjanya suatu tim terlebih kira-kira yang “kerjaannya sama” hal tersebut. triangle malalui pekan fantasy Jose mourinho telan total ketika kalah 4-0 dari Valencia heit Wilo Zizou marahi bbc Altura. Alasan untuk memecat seorang manajer en tropahan berubah sepenuhnya muslimah seharusnya pep Guardiola marah itu tandanya dia adalah teman.
Tolerance Terakhir dari tiga faktor psikologis yang harus dianggap protektif bagi manajer adalah faktor waktu, kadang mungkin sudah ada sepeda yang sengai tetapi tidak sabar menunggu dianalisis dalam kaitan kita membuat penjelasan di atas sesingkat mungkin.
Pelatih Real Madrid dan Evolusi Taktik Sepak Bola
Sebagai bagian dari sejarah Madrid telah sukses menyesuaikan diri dengan evolusi taktik sepak bola. Setiap pelatih dari strategi bertahan hingga permainan menyerang modern telah membawa pengaruh dan inovasi berbeda. Dengan kompetisi dunia yang siap bertempur, peluang taruhan akan tetap menarik bagi para pecinta sepak bola, terlepas dari strategi yang dipilih Madrid. Sistem berlindung, Catenaccio, dan Gegenpressing Dalam banyak cara, Spanyol berjalan ceteris paribus, dan demikian juga para pemain sepak bola. Stilistika awal sepak bola nasional tidak banyak berbeda dari Catenaccio Italia yang mengerikan dan penuh tekanan. Semua orang kecuali dari Madrid tetap setia pada vesi bergagap pertahanan dan kebobolan lebih sedikit gol dari lawan. Karena itu, Madrid tidak dapat menggunakan vesi bergagap pertahanan dalam persaingan. Selain itu, beberapa pelatih Madrid, seperti Ancelotti dan Zidane, memperkenalkan variasi dari strategi menyerang modern. Salah satunya adalah transisi segera atau Gegenpressing, ketika tim memaksa sesaat setelah kehilangan bola. Madrid adalah kasus langka di Spanyol. Galácticogaya, yang berfokus pada maksimalkan kemampuan individu dari setiap pemain. Cepat atau lambat, gaya ini merajai seluruh dunia. Namun, tantangan Madrid adalah dirinya sendiri, yaitu kesalahan mencampurkan selera individu dan kerja sama tim. Pep Guardiola tidak hanya santai dalam komunikasi tetapi juga membangun tim dengan kepribadian kuat yang mengerikan. Meskipun demikian, Madrid adalah Madrid, dan sepak bola adalah apa adanya. Semua tiga sekaligus menarik. Konsistensi kami-keruntuhan setelah menjadi tanda madridismo sejak lama, dan itu tidak terlihat akan berubah. Orang-orang mencintai panasnya lebih dari segalanya.
Kesimpulan
Pelatih Real Madrid adalah sesuatu yang lebih dari peran peracik strategi. Sebagian besar waktu, mereka juga harus menjadi pemimpin yang mengetahui seluk-beluk permainan dan aturan bermain, memahami cara menangani tekanan, membiarkan ego pemain tetap tak terkalahkan dan, yang terpenting, membangun tim sejati, atau, seperti yang orang biasa bilang, mentalitas juara. Setiap pelatih cukup meninggalkan jejak sendiri di arena perjudian sepak bola, meninggalkan warisan yang tidak pernah dilupakan dalam sejarah klub. Miguel Muñoz membangun dinasti; Vicente del Bosque memperbarui warisan itu; Zidane, meskipun pintu keluar terbayangkan, melakukan yang terbaik dan melepaskan tim ke satu dominasi baru di Eropa; dan lainnya. Dari tempat ini diizinkan hanya yang terbaik. Barcelona, misalnya, tidak melakukan ini, mereka mengalami apa yang dilakukan pada 1930-an hingga 1980-an lalu. Peminat Madrid sepertinya tidak ingin kembali ke masa lalu seperti itu.
Meski demikian, konsekuensi masa depan Madrid adalah tanpa batas. Madrid akan ada. Pergantian pemain dan taktik, sebagaimana dinyatakan sebelumnya, adalah norma, mereka tidak patut khawatir tentang itu. Mereka akan selesai. Karena Meskipun bukan permainan Barcelona, pelatih akan sama berbakatnya, pelatih akan kembali dan dan menjelajahi lini masa warisan klub ini.